Babinsa Parigi Ikuti Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik

Penggunaan pupuk anorganik diyakini dapat meningkatkan produktifitas tanaman namun penggunaan dalam jangka panjang dapat menurunkan kesuburan tanah. Beberapa pengaruh negatif pupuk anorganik terhadap tanah adalah tanah menjadi masam, tekstur tanah menjadi keras dan padat, kapasitas penyimpanan air menjadi berkurang, kandungan unsur hara akan menurun, mikroorganisme tanah menjadi berkurang dan mati, dapat mencemari dan mengganggu keseimbangan lingkungan. Selasa (7/9/2021).

Salah satu usaha untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik adalah dengan pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan sebagai pupuk organik.

Plh. Danramil 1306-08/Parigi Peltu I Nyoman Arnaya bersama 12 orang Babinsa Koramil 1306-08/Parigi melaksanakan Komunikasi Sosial dalam rangka pelatihan pembuatan pupuk Kompos dari kotoran sapi dari pemilik usaha sekaligus PPL Desa Sausu Bpk. I Ketut Edi Sukarma di Koperasi Karunia Tani pengolahan pupuk kompos SAPINA Desa Balinggi Jati, Kecamatan Balinggi, Kabupaten Parimo. Jum’at (3/9/2021).

Dengan adanya pelatihan baik secara teori maupun praktek yang didapatkan selama kegiatan Komsos ini diharapkan para  Personel Babinsa Koramil 1306-08/Parigi  kedepan dapat mengaplikasikannya dilapangan atau wilayah binaan dalam pembuatan pupuk kompos untuk membantu petani, dengan pertimbangkan bahwa diwilayah binaan banyak warga beternak sapi namun limbah kotoran sapi  yang merupakan bahan pupuk organik  bernilai tinggi tidak dimanfaatkan dengan baik.

Berikut beberapa keuntungan atau kelebihan pupuk organik yakni mempunyai kandungan unsur hara yang lengkap baik hara makro maupun mikro.  Kandungan bahan organik yang tinggi sehingga dapat memperbaiki struktur maupun sifat fisik tanah sehingga mampu mengikat air. Selain itu pupuk organik mengandung asam-asam organik seperti asam humic, asam fulic, dan hormon yang sangat baik untuk tumbuhan atau tanaman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *