Palu – Bertepatan dengan Hari Pahlawan Indonesia Korem 132/Tadulako meluncurkan buku Leluhur Sulawesi Tengah, Tadulako dari Mitos ke Realitas, kirab Guma Raksasa, senjata tradisional Sulawesi Tengah sepanjang 7,7 meter serta pembukaan Museum Senjata Tradisional Sulawesi Tengah. Rabu, (10/11/2021)
Walikota Palu Hadiyanto Rasyid, Komandan Pangkalan TNI AL, Danden AU Palu, pimpinan DPRD Sulteng dan Staf Ahli Gubernur Sulteng, Ketua Persit KCK Koorcabrem 132 PD XIII/Mdk serta sejumlah sejarahwan dan budayawan turut pula menghadiri kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya Dandrem 132/Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf, M.A menyatakan bahwa nilai kebudayan Sulawesi Tengah sangat tinggi serta pantas untuk dilestarikan dan diwariskan.
“Setelah saya mencari tahu tentang siapa sebenarnya Tadulako. Lalu saya membaca sejumlah referensi nasional dan asing, saya menemukan bahwa Tadulako merupakan sesuatu yang bernilai sangat luhur,” hemat Brigjen TNI Farid Makruf, M.A.
Ia menambahkan jika generasi muda Sulawesi Tengah mampu menanamkan pada dirinya dan mengaplikasikan nilai tersebut maka daerah ini akan menjadi negeri Gemah Ripah Loh Jinawi.
Mantan Kepala Penerangan Kopassus ini menambahkan bahwa terdapat pusaka sulteng yang sangat hebat yaitu guma. Olehnya Danrem membuat Ikon pusaka guma sepanjang 7,7 meter yang diletakan di Musuem Senjata Tradisional Guma
Danrem menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran dan tim kerja untuk penulsian buku Tadulako.
Tetua Adat Kota Palu, Amrilis di saat sama mengucapkan terima kasih kepada Danrem 132/Tadulako di mana telah menjadikan 10 November sebagai hari bersejarah untuk To kaili dengan semua upayanya untuk mengangkat budaya Sulawesi Tengah.
Kegiatan yang digelar Korem 132/Tadulako ini mendapat perhatian dan antusias dari masyarakat serta pencinta budaya baik dari Sulawesi tengah maupun dari luar Sulawesi tengah. (Penrem_132)
