Korem 132/Tadulako Gelar Sosialisasi Binkom Aght Cegah Konflik Sosial

Korem 132/Tadulako menggelar Sosialisasi Pembinaan Komunikasi (Binkom) ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (AGHT). Kegiatan cegah konflik sosial ini diikuti 100 orang peserta, bertempat di Aula Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Sulawesi Tengah Jl. Dokter Sutomo, Kelurahan Besusu Tengah, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Senin (27/9/2021).

Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dari pemerintah, demi untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Dalam amanat Komandan Korem 132/Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf, M.A yang diwakili oleh Kasi Intel Kasrem 132/Tadulako Kolonel Arh Rakhmat Santoso secara pribadi dan atas nama keluarga besar korem 132/Tdl menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kolonel Inf Sugiyono S.Sos.,M.Si., selaku ketua tim kegiatan sosialisasi binaan Binkom dan Aght.

“Saya mengharapkan hasil dari sosialisasi  ini bisa menjadi pedoman untuk menghadapi ancaman konflik sosial yang ada di Sulawesi Tengah. Pembinaan Komunikasi atau Binkom bagi setiap unsur masyarakat sangatlah penting, karena merupakan kebutuhan organisasi dalam rangka deteksi dini, cegah dini dan mengasah ketajaman dalam menganalisa, mengantisipasi setiap perkembangan yang terjadi. Oleh karena itu, diharapakan dengan kegiatan Binkom ini, semakin dapat meningkatkan kemampuan setiap unsur masyarakat dalam menyikapi setiap perkembangan AGHT (Ancaman, Gangguan, Hambatan,Tantangan) di wilayah Korem 132/Tdl”, Ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, amanat Asintel Kasad yang disampaikan oleh Kolonel Inf Sugiyono S.Sos.,M.Si., saya mengucapkan terima kasih kepada Danrem 132/TDL beserta jajarannya atas terselenggaranya kegiatan Binkom cegah konflik sosial di wilayah Korem 132/Tdl.

“Sejak Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 hingga sekarang, keberlangsungan penyelenggaraan pembangunan nasional tidak pernah bebas dari ancaman keamanan. Berbagai gejolak yang membahayakan keamanan nasional, mulai dari pemberontakan, separatisme, terorisme, kerusuhan hingga terjadi konflik sosial menjadi pengalaman buruk yang mengakibatkan terganggunya keamanan nasional. Gejolak stabilitas konflik tersebut telah terbukti hilangnya rasa aman, timbulnya rasa takut di wilayah masyarakat, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, korban jiwa dan trauma psikologis seperti dendam, benci, dan antipati, sehingga menghambat terwujudnya kesejahteraan umum”.

Lebih lanjut, Dalam UU RI Nomor 7 Tahun 2012 tentang penanganan konflik sosial, disebutkan bahwa penanganan konflik adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terencana dalam situasi dan peristiwa baik sebelum dan pada saat, maupun sesudah terjadi konflik yang mencakup pencegahan konflik, penghentian konflik dan pemulihan pasca konflik. Selanjutnya pencegahan konflik dilakukan dengan upaya memelihara kondisi damai dalam masyarakat, mengembangkan sistem penyelesaian dalam perselisihan secara damai, meredam potensi konflik serta membangun sistem peringatan dini. Pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Katim Sintelad Kolonel Inf Sugiyono S.Sos.,M.Si., Kasiintel Kasrem 132/Tdl Kolonel Arh Rakhmat Santoso, Kepala Kesbangpol Sulteng Dr. Fahrudin D. Yambas, Kasubdit 1 Intelkam Polda Sulteng AKBP Tonti Zulfitri, SH dan Para tamu Undangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *