Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf, M. A menjadi nara sumber dalam acara “Wawancara Eksklusif Danrem 132/Tadulako dengan Radio B-FM”, yang disiarkan secara langsung oleh Radio B-FM Palu Jalan Sulawesi No. 391. Rabu, (3/9/2021)
Sebagai pembuka acara Brigjen Farid mengucapkan terima kasih kepada Radio B-FM Palu yang telah berkontribusi dalam memberikan informasi dan pemberitaan yang berimbang dalam memberikan informasi kepada masyarakat seputar Kota Palu.
Pada acara wawancara tersebut Danrem 132/Tdl Brigjen TNI Farid Makruf, M. A akan memberikan beberapa pemahaman kepada masyarakat tentang “Vaksin, Makna Bela Negara Di Jaman Saat Ini, Peran Serta TNI Dalam Elemen Mayarakat, Fungsi Korem 132/Tdl, Kodim, Batalyon Yang Ada di Sulteng Khususnya Kota Palu, Bagaimana Mengatasi Radikalisme Saat Ini Dan Ajakan Stop Radikalisme.
Berkaitan dengan hal itu Danrem 132/Tdl dengan penyiar radio B-FM Bpk. Siahaan memulai perbincangannya tentang vaksin yang sudah dilaksanakan oleh Prajurit Korem 132/Tdl beserta jajarannya Danrem menyampaikan jumlah personil TNI dan PNS yang divaksin di Wilayah Palu sebanyak 4100 orang sampai saat ini hambir 98% sudah di vaksin, peran kami TNI yang paling penting akan memberikan bantuan tenaga medis sebanyak 70 orang vaksinator untuk membantu Pemerintah Daerah. Ujarnya
Selanjutnya, Danrem menjelaskan tentang makna Bela Negara saat ini, bela negara adalah sebuah konsep bagaimana sebuah Negara bisa mempertahankan diri dari ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam, jadi semua bahaya yang datang bisa di hadapi dengan ketahanan dirinya atau survevelnya. Bela Negara itu adalah bagaimana seorang individu anak bangsa memiliki rasa nasionalisme yang tinggi dan rasa cinta kepada Negara. Ini konsep sederhana dari bela Negara bagaimana mewujudkannya pemerintah sudah mengeluarkan peraturan no 3 tentang peraturan pengelolaan sumber daya Nasional disanalah baru pertama kali komponen cadangan yang berupa rakyat terlatih anak-anak muda yang terlatih itulah yang di fungsikan untuk membantu pertahanan kita.dengan payung hukum itu maka sahlah bela Negara menjadi kewajiban tapi sebenranya dalam UUD 45 pasal 27 dan 30 sudah dijelaskan bahwa bela Negara itu adalah hak dan kewajiban bangsa dan Negara. Tegasnya
Lanjut, Menwa itu adalah salah satu implementasi yang paling bagus dalam bela Negara kembalikan menwa kepada bentuknya, menwa adalah kepanjangan tahan dari TNI dari kampustapi dia tidak militeristik tidak harus seperti militer tapi menwa menegakan peraturan disiplin menjaga keamaan kampus itu bela Negara. Danrem berharap menwa jangan terlibat politik sehinga tetep tegak lurus pengabdiaannya kepada Negara dan bangsa. Pesan Danrem.
Disela-sela perbincangan penyiar memberikan pertanyaan ketiga kepada Danrem 132/Tdl tentang peran serta TNI dalam elemen masyarakat , “Sesuai dengan UU no. 34 tahun 2004 tentang tugas dan fungsi TNI mempunyai 14 tugas pokok, yang jelas semuannya itu mengatasi pemberontakan, membela dan melindungi kedaulatan Negara membantu tugas Pemda, membantu penanggulangan bencana dan membantu kepolisian kemudian mengatasiterorisme, yang jelas kalau kita simpulkan itu ada di delapan wajib TNI. Jadi TNI berperan aktif untuk membantu meringankan penderitaan masyarakat, maka terlibatlah kita pada upaya penanggulangan bencana.
Korem memiliki 6 Kodim dan satu Batalyon 714/SM, Kodim mempunya Koramil dan Koramil mempunyai Babinsa, Babinsa inilah yang sehari-hari melekat dengan masyarakat, Babinsa ini lah yang berperat aktif membantu masyarakat mulai dari orang lahiran sampai orang meningal serta kesulitan rakyak lainnya, inilah tugas TNI dan Polri di dalam masyarakat itulah arti kehadiran kita. ujarnya
Hampir sekitar 1 jam Danrem 132/Tadulako berbincang-bincang dengan penyiar Radio pada kesempatan itu juga penyiar Radio B-FM Bpk. Siahaan Juga menceritakan pengalaman saat gempa Sulteng lalu, beliau dan masyarakat merasa nyaman akan hadirnya TNI karna TNI selalu hadir di tengah-tengah kesulitan rakyat. Ucap Bpk. Siahaan
Lebih lanjut, penyiar radio menyampaikan kepada bapak Jenderal menurut sudut pandangnya Bapak Jenderal Radikalisme saat ini seperti apa dan kira-kira bagaimana cara untuk kita mengatasinya dengan sama-sama. “jawab Danrem, saya hanya ingin membicarakan radikalisme di Sulteng yang memang nyata, “Kalau saya berbicara tentang masalah teroris di Poso ini saya membedakannya menjadi dua, yang pertama Terorisme bersenjata seperti yang dilakukan oleh sembilan orang tersisa yang sedang kami buru yang kedua adalah para simpatisan yang sudah sangat terpengaruh oleh ajaran radikalisme. Oleh karena itu kita TNI-Polri sedang berkonsentrasi untuk mengejar kelompok MIT yang tersisa 9 orang dibantu oleh pasukan kusus dari TNI dan peralatan dari Polri, “ Ujar Dandrem 132 Tadulako, Brigjen TNI Farid Makruf”
Yang sedang ingin saya sampaikan untuk masyarakat apa yang kalian inginkan atau harapkan dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) ini yang katanya ingin memproklamirkan Negara Islam Poso. Apakah mungkin dengan 9 orang itu mampu, kemudian mereka akan menyebarkan ajaran islam yang sebenar-benarnya ajaran Islam yang mana mereka diatas sana membunuh, memusuhi kami TNI-Polri dianggapnya Thaghut atau setan. Terus ajaran Islam yang mana yang kalian anut. sebutnya. Tegasnya
Danrem berharap, Kepada para simpatisan berhentilah kalian mendukung ajaran-ajaran mereka, saya dan Kapolda masih ingin memberi kesempatan kepada sisa 9 orang kelompok MIT Poso untuk kami masih membuka pintu untuk turun dan menyerahkan diri melalui proses hukum dan hiduplah seperti masyarakat biasa, kami akan berikan keringanan. Tetapi apabila kalian tetap terus melanjutkan atau memperjuangkan apa yang selama ini kalian telah lakukan sudah tidak ada tawaran lagi kalian akan berhadapan dengan kami TNI-Polri, “ himbaunya.
Danrem meminta kepada masyarakat Kabupaten Poso, untuk kembali beraktivitas. TNI dan Polri akan siap mendampingi untuk memajukan ekonomi Poso, “Kami siap mendampingi, agar perekonomian di Poso itu menggeliat, tumbuh kembali,” harapnya
Di akhir Wawancara Eksklusif Danrem 132/Tadulako menghimbau dan memberikan pesan-pesan kepada pemuda pemudi dan masyarakat Sulawesi Tengah khusunya Kota Palu yang ingin menjadi TNI AD. Kebetulan sudah ada pendaftaran bulan ini jadi kalau mau daftar masih ada kesempatan. Caranya gampang tidak ada bayar-bayar Danrem jamin, Danrem berpesan kepada panitia tidak satupun yang bayar-bayar tapi yang saya tuntut adalah kualitas, jadi pemuda-pemuda yang ingin mendaftar umur paling muda 17 setengah tahun dan umur terahir umur 22 tahun.
Syarat administrasi, WNI (Warga Negara Indonesia), Beriman serta bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa, Setia pada NKRI serta berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945, Ketika dilantik menjadi prajurit, usia paling rendah adalah 18 tahun dan maksimal 22 tahun saat pembukaan pendaftaran pertama, Tidak mempunyai catatan kriminal yang dikeluarkan oleh Kepolisian RI (dilengkapi ketika calon mengikuti pemeriksaan psikologi), Sehat rohani dan jasmani. Tidak berkacamata Tidak sedang pada hilangnya hak menjadi prajurit berdasar pada putusan pengadilan.
Sekarang ada seleksi sistim seleksi perwilayah jadi kalau sulteng ya sulteng saja, ini sangat memudahkan pemuda-pemuda Sulawesi tengah untuk menjadi TNI, yang ingin mewujudkan cita-citanya jadi TNI siapkan mulai dari sekarng dan bisa berlatih melalui Kodim dan Koramil minta dilatih sama Bpk. Danramil atau Babinsa gratis tidak di pungut biaya Himbau Danrem.
“Pesan Danrem kepada masyarakat Poso jangan lengah walaupun penularan sedang turun tetep tingkatkan imun pake masker jaga jarak cuci tangan dan hindari kerumunan” (Penrem_132)
Dengarkan selengkapnya di youtube kami ======>>>> https://www.youtube.com/watch?v=jekHzxLJVcY